Norma Kesopanan



Norma Kesopanan

Manusia sebagai makhluk sosial butuh menerapkan hidup sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, salah satunya adalah norma kesopanan.

Pengertian Norma Kesopanan

Norma kesopanan adalah norma yang bersumber dari masyarakat. Norma kesopanan juga berbentuk hal-hal yang patut dan tidak patut serta hal yang sopan dan tidak sopan dalam aktivitas pergaulan sehari-hari dalam masyarakat.

Norma kesopanan yang juga disebut sebagai norma kesantunan ini diwujudkan dalam peraturan sopan santun, tadisi, dan etika atau tata krama.

Ciri-ciri norma kesopanan adalah berhubungan dengan aturan-aturan yang telah disepakati bersama-sama dalam masyrakat.

Sumber norma kesopanan biasanya bersumber dari tata kehidupan, pergaulan, adat istiadat, budaya dan kebiasaan-kebiasaan suatu kelompok masyarakat di kawasan tertentu atau bersifat lokal kedaerahan.

Dalam hal ini membuat norma kesopanan biasanya tidak mendunia. Yang berarti, hal-hal yang dianggap sopan di daerah tertentu, belum tentu dianggap sopan di kawasan yang lain.

Karena, setiap daerah memiliki standar norma kesopanan sendiri, meski ada juga norma-norma kesopanan yang hampir sama antara kawasan yang satu dengan kawasan yang lainnya.

Isi norma kesopanan yaitu seperti tata cara berbicara, berpakaian, bertingkah laku, bertamu, menyapa orang lain, cara makan, dan lain sebagainya

Berikut penjelasan dari setiap isi norma kesopanan tersebut :

1. Tata cara berbicara



Kesopanan dalam berbicara adalah hal yang sangatlah penting dalam kehidupan di manapun kita berada. Jika kita tidak dapat menjaga tata cara bicara kita, hal tersebut akan berujung tidak baik bagi diri kita sendiri. Semisal seorang anak berbicara dengan orang tua, tata cara bicara pun harus benar-bear diperhatikan untuk menunjukan sikap sopan kita terhadap orang tua.

Dalam adat Jawa dikenal dengan sebutan "krama inggil dan krama alus" sebagai contoh kita akan berbicara dengan orang yang lebih tua dari kita, "kulo wangsul rumiyin nggih pak" itu berarti "saya pamit pulang ya pak". Ini menandakan kalau kita mengedepankan norma kesopanan dalam tata cara berbicara terhadap orang lain.

2. Tata cara berpakaian



Berikutnya adalah tata cara dalam berpakaian. Dunia semakin maju, tidak bisa dipungkiri bahwa tata cara berpakaian yang sopan pun sudah mulai perlahan-lahan luntur. Padahal tata cara berpakaian itu sangat lah penting dalam menjalankan aktivitas diluar rumah.

Seperti, saat kita ke kantor. Tidak mungkin kan kita memakai pakaian yang biasa kita pakai untuk bepergian? Pastinya dalam sebuah kantor menerapkan aturan untuk berpakaian yang sopan misalkan memakai kemeja, celana panjang, dan juga sepatu.

Saat kita hendak bertemu klien dalam membahas bisnis tertentu pastinya kita akan memakai pakaian serapi dan sesopan mungkin agar klien tersebut berkesan kepada kita.

3. Tata cara bertingkah laku

Kesopanan seseorang dapat dilihat dari sisi tingkah laku atau etika kita. Tingkah laku yang sopan pastinya membuat orang senang bergaul dengan kita. Untuk menanamkan tata cara bertingkah laku yang sopan perlu ditanamkan sedari awal agar menjadi kebiasaan sampai sekarang.

Seperti bertingkah laku saat bertemu dengan atasan atau boss kita. Kesopanan akan membuat atasan atau boss kita semakin menyukai kita.

4. Tata cara bertamu

Dalam hal ini perlu diperhatikan, tata cara bertamu akan menentukan pandangan orang terhadap kita. Bertamu merupakan fungsi sosial di dalam masyarakat dan tidak asing lagi bagi setiap orang. Akan tetapi tidak dapat seseorang datang bertamu begitu saja kerumah orang yang dianggap kerabat sekalipun. Terdapat hal-hal yang harus dimengerti apa bila kita datang bertamu kerumah seseorang seperti beritahu terlebih dahulu jika akan bertamu, tepat waktu, baru masuk jika sudah dipersilahkan, ucapkan salam kepada pemilik rumah, selalu ingat waktu, jangan pegang-pegang barang yang ada dirumah orang, jaga sikap, jaga situasi rumah.

5. Tata cara menyapa orang lain

Bagi sebagian besar orang terkadang masih canggung saat harus menyapa orang lain. Bukan karena sombong atau pun gengsi, melainkan masih kurangnya rasa percaya diri, atau mungkin orang itu memiliki kepribadian tertutup. Padahal sebuah sapaan yang tulus dan ramah dapat meningkatkan mood seseorang dan akhirnya menjadi lebih nyaman. Jadi agar kita tidak canggung lagi ketika menyapa orang lain kita perlu melakukan beberapa hal seperti menatap matanya secara langsung, bersikap sopan santun saat menyapa, selalu memperlihatkan senyuman kita ketika menyapa, tunjukan rasa ketertarikan, sapalah dengan penuh rasa percaya diri.

6. Tata cara makan



Tahukah kita bahwa mendidik anak aturan ketika makan sedari kecil ternyata memiliki kegunaan yang baik dalam perkembangan anak? Salah satu kegunaan yang dapat dirasakan oleh anak dengan mengajarkan aturan ketika makan adalah meningkatnya kemampuan disiplin dan juga mempunyai pola hidup yang lebih tertib. Peraturan ketika makan ini dapat kita ajarkan kepada anak di setiap waktu kita makan, sarapan, makan siang, dan juga makan malam. Saat anak bertumbuh dan masuk ke lingkungan pendidikan, seperti sekolah biasanya ada peraturan yang ketat yang harus ditaati. Maka dari itu, mulai mendidik disiplin tentang aturan ketika makan sedari dini dapat membantu anak lebih mudah mengerti peraturan-peraturan yang lainnya terutama yang lebih kompleks.

Dalam menjabarkan aturan saat makan kepada anak bukanlah hal yang mudah dilakukan. Karena, peraturan ketika makan ini biasanya memiliki aspek berbeda saat diterapkan di tiap-tiap lingkungan. Aturan ketika makan adalah salah satu budaya atau tradisi yang diturunkan dalam aspek lingkungan keluarga. Maka dari itu mungkin anda akan menemukan cara atau aturan ketika makan yang berbeda pada keluarga kita dan juga kerabat lainnya. Meski begitu, terdapat beberapa etika ketika sedang makan. Etika saat makan seperti  membilas tangan hingga bersih, berdoa, makan setelah semua makanan sudah terhidangkan, ambil makan sesuai porsi kita, kurangi berbicara ketika sedang makan.


Fungsi dari norma kesopanan :

1. Sebagai pedoman hidup untuk dapat memberikan sanksi kepada pihak yang suda melanggar norma tersebut.

2. Mengatur tingkah laku setiap orang untuk selalu senantiasa berada pada batas-batas kesopanan yang baik.

3. Berfungsi untuk bisa menciptakan sebuah kelompok masyarakat yang seimbang, sehingga bisa memunculkan rasa nyaman beserta rasa tentram di dalam masyrakat tersebut.

4. Berfungsi sebagai peraturan, pedoman dan tata cara dalam berperilaku pada suatu kelompok masyarakat tertentu.

5. Menjaga hubungan baik antar masyarakat, semisal saling menghormati, menghargai beserta respek kepada sesama manusia yang saling memerlukan.

6. Bisa untuk mempertahankan budaya luhur yang baik di dalam masyarakat.

7. Sebagai panduan untuk menjalankan berbagai tindakan sosial yang sejalan terhadap sistem sosial yang mapan.


Manfaat Norma kesopanan bagi diri sendiri

1. Dipandang oleh orang lain bahwa kita termasuk orang yang mempunyai perilaku baik dan mempunyai sopan santun.

2. Ketika kita memiliki norma kesopanan dan di lakukan dalam kehidupan di lingkungan masyarakat, maka kita akan disukai, akan dihargai oleh seluruh orang yang berada di dalam lingkungan kehidupan kita.

3. Dengan bersikap sopan santun, kita dapat terhindar dari bermacam-macam bahaya ataupun gangguan dari orang sekitar. Hal ini dikarenakan kita tidak menentang atau menghina orang lain karena kita mempunyai norma kesopanan tersebut.


Manfaat Norma Kesopanan bagi orang lain

1. Bisa menjadi salah satu contoh di dalam pembelajaran dengan baik bagi kebutuhan orang banyak.

2. Dengan begitu maka orang lain akan merasa senang jika berada di dekat kita.


Ciri-Ciri Norma Kesopanan

1. Norma kesopanan berasal atau bersumber dari pergaulan ataupun hubungan antar sesama anggota masyarakat.

2. Norma kesopanan mempunyai sifat yang lokal ataupun kedaerahan, yang mana norma kesopanan pada suatu daerah biasanya tidak berlaku di tempat atau daerah lain.

3. Para pelanggar norma kesopanan akan diberikan sanksi, dan sanksi tersebut bisa berupa hinaan, kritikan, dan bahkan dapat dikucilkan dari lingkungan hidup masyarakat sekitar.



Related Posts:

0 Response to "Norma Kesopanan"

Post a Comment