Sesudah tren kasus Covid-19 sudah mulai berkurang, beberapa sekolah sudah melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Salah satu usaha yang dijalankan untuk membantu pelaksanaan PTM adalah memberikan sebuah pengertian prinsip dan gaya hidup sehat. Maka dari itu, tiga program utama UKS seperti pendidikan tentang kesehatan, pelayanan tentang kesehatan, dan pembimbingan lingkungan sekolah sehat harus dilakukan dengan baik dan benar.
Pendidikan kesehatan sebagai sebuah bagian dari tiga program utama UKS menjadi tujuan utama satuan pendidikan dalam membimbing peserta didiknya. Karenannya, pendidikan kesehatan adalah sebuah hal mendasar untuk memulai pola hidup sehat di sekolah.
Pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan seperti bimbingan dan atau suatu keharusan terhadap peserta didik tentang kesehatan yang meliputi semua abagian kesehatan pribadi (fisik, mental, dan sosial) supaya kepribadiannya bisa tumbuh dan berkembang dengan baik lewat kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.
Tujuan yang ingin diraih dari pendidikan kesehatan adalah para peserta didik dapat melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah. Disamping itu, mereka juga diharapkan mempunyai keterampilan atau skill dalam melakukan berbagai hal yang berhubungan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.
Ada berbagai pendidikan kesehatan yang dapat dijalankan oleh satuan pendidikan untuk mengajari dan membina peserta didiknya. Apa saja kemungkinan kira-kira pendidikan kesehatan yang dapat dilakukan? Mari simak ulasan dibawah.
1. Pendidikan dan pengertian gizi
Dengan tercukupinya asupan gizi bagi peserta didik, pembinaan yang diperoleh oleh para peserta didik akan lebih optimal. oleh karena itu, pendidikan dan asupan gizi dijalankan sebagai suatu usaha dalam mengubah sikap dan perilaku dalam mensupport tercukupinya gizi seimbang pada peserta didik.
Dalam pendidikan gizi, peserta didik dibimbing tentang menu makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Sarapan bersama juga dapat dijadikan sebagai sebuah upaya dengan membawa bekal bergizi seimbang.
Untuk asupan gizi, guru bisa memberikan tugas kepada peserta didik supaya membaca tulisan seputar bimbingan gizi yang dilakukan satu minggu sekali, 15 menit pada jam bimbingan gizi di sekolah. Disamping dengan membaca, peserta didik juga bisa berdiskusi dengan guru, membuat sebuah artikel bertema gizi di kelas.
2. Memaksimalkan Aktivitas Fisik
Disamping gizi yang seimbang, pendidikan kesehatan juga ada dalam kegiatan intrakurikuler dalam mata pelajaran PJOK. Aktivitas fisik dalam mata pelajaran tersebut harus dapat dimaksimalkan, disupport juga dengan kegiatan ekstrakurikuler fisik seperti futsal, basket, voli, pencak silat, renang dan lain sebagainya.
Peserta didik bisa juga diberi pengarahan untuk melakukan peregangan setiap pergantian jam pelajaran, setidaknya satu kali per hari. Peregangan dapat merubah suasana para peserta didik sesuda jenuh belajar.
3. Pembinaan kader kesehatan sekolah
Satuan pendidikan juga harus melakukan kegiatan bimbingan kader kesehatan sekolah bagi para peserta didiknya. Kader kesehatan sekolah adalah peserta didik yang sudah dipilih untuk membantu melakukan kegiatan-kegiatan UKS, menyebarkan luaskan informasi mengenai kesehatan untuk teman sebaya, serta mengajak dan memberikan teladan pelaksanaan kesehatan.
Idealnya, dalam setiap kelas mempunyai minimal satu kader kesehatan sekolah supaya penyebarannya dapat merata. Pembinaan kader-kader kesehatan tersebut menjadi bagian dari kegiatan ekstrakurikuler yang dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik yang berhubungan dengan bidang kesehatan.
Ulasan diatas tadi adalah beberapa pendidikan kesehatan di sekolah yang penting untuk dimengerti dan dijalankan. terlebih lagi di masa pandemi kemarin, kesehatan dan kebersihan adalah faktor yang menjadi fokus utama supaya pembelajaran dapat berjalan dengan aman dan nyaman. Jadi, selalu jaga kesehatan dan kebersihan ya.
Baca Juga : Tips Menjaga Kesehatan Mental Remaja
0 Response to "Pentingnya Pendidikan Anak di Sekolah"
Post a Comment